Hatiku mengatakan bahwa rekonstruksi dari cinta adalah Tuhan
Ia juga mengatakan bahwa siklus kehidupan pasti kembali pada awal jadinya
Hatiku berteriak, karena baginya hal itu adalah eksplisit nada hidup dengan bibir terkatup,
Tapi otakku tak akan pernah percaya,
Karena baginya, kata-kata hanya lagu yang mengalun pada tantalum tanpa suara
Yang berjalan dengan timpang dan pincang---meski nyanyian yang dialunkannya memang benar adanya
Otakku takkan peduli dengan apapun yang tak bernalar
Ia hanya akan peduli pada prospektif mengenai kehidupan
Sedang yang lainya akan selalu Ia lupakan
=S
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar