jarum jam menggerek kaki-kakinya yang patah dan rebah,
setiap detik mengingatmu bulu romaku bisa menjelma lebih tajam dari jarum jam yang bergeser menggusur kaki-kakinya yang tinggal separuh.
ya, mengingatmu adalah mengingat semasa kandungan dulu,
waktu tali ari kita masih terpasang dan bisa robek kapan saja.
setiap mengingatmu,
aku lebih sering menuang kopi (atau kata-kata) yang orang tak bisa teguk manisnya,
pun, setiap mengingatmu aku bisa saja mati dalam bisu,
mengigil sekaligus meronta dibalik selimut yang kutarik hingga menutupi telinga dan kepala.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
baik, oke .
^^
Posting Komentar