April 20, 2011

Entahlah, Saya jatuh Cinta Sama Bapak...


Tentang Matahari

Matahari yang di atas kepalamu itu
adalah balonan gas yang terlepas dari tanganmu

waktu kau kecil, adalah bola lampu
yang di atas meja ketika kau menjawab surat-surat
yang teratur kau terima dari sebuah Alamat,

 Sapardi Djoko Damono


pict by : ngulik

April 15, 2011

lelaki dalam doa..

tak peduli sebelum atau sesudah janur membatasi cerita kau lelakiku,
sembilu dalam daging manusia yang mendengki padaku

berjanjilah membalaskan dendam yang sejatinya tak pernah ada
dalam buku sejarah maupun catatan harian kita

jadilah payung, jika hujan terlampau deras
atau jadilah rumah, dengan perapian yang menghangatkan, menyamankan.


*pic by : 4bp

April 14, 2011

ratusan hari menjelma satu..

dadaku tidak nyeri memikirkanmu,
pun tidak nyeri memikirkanku..


dadaku nyeri memikirkan kita,
hanya saja aku tak mau membuatmu cemas atau terluka,
sungguh.


(pic by :: google)

April 12, 2011

remember you, daddy, although riot ..

jarum jam menggerek kaki-kakinya yang patah dan rebah,
setiap detik mengingatmu bulu romaku bisa menjelma lebih tajam dari jarum jam yang bergeser menggusur kaki-kakinya yang tinggal separuh.

ya, mengingatmu adalah mengingat semasa kandungan dulu,
waktu tali ari kita masih terpasang dan bisa robek kapan saja.

setiap mengingatmu,
aku lebih sering menuang kopi (atau kata-kata) yang orang tak bisa teguk manisnya,

pun, setiap mengingatmu aku bisa saja mati dalam bisu,
mengigil sekaligus meronta dibalik selimut yang kutarik hingga menutupi telinga dan kepala.


haaaaaaaaa, i am gonna crying .

*ini repost dari blog kakak saya. ^^ untuk ibunya...


just a few phrase to someone over there,,

Jam berdetak terlambat

Aku duduk mengitungnya

Membaginya dengan suara jantungku..


Semua terasa berat

Memiliki yang tak terlihat

Mengharapkan apa yang tak terungkap..


Dalam senyum yang rapuh

Aku mencoba tegar

Untuknya.,yang memandangku dalam kacamata kerinduan

Rindu akan kenyamanan
Rindu akan kehangatan
Rindu akan kebahagiaan..


Aku mungkin tak seperti apa yang dia pikirkan,

Namun meski jantung ini brdetak lebih lambat dari jam

Aku kan menutup ruang2 himpit dalam hati

Yang membisikkan keraguan

Dan kan kulelehkan dinding kesedihan yg meliputi hatinya..


Aku tak tw bagaimana atau seperti apa caranya

Bila petir yang kutangkap dapat melelehkannya

Mungkin ku kan coba membelitnya

Namun ku tahu itu tak perlu

Dia yg disana pasti akan menemukannya sendiri..


Dan bila pun tak berguna

Ku kan tetap disini

Menjadi pijakan bila ia ingin mendaki
Menjadi sandaran bila ia lelah
Menjadi sasaran bila ia marah

Bukan karena kuinginkan dirinya

Tapi karena ku tak lagi ingin mendengarnya menangis

Karena ku hanya ingin mendengarnya tertawa dan tersenyum
(Meski ku hanya dpt mendengar tanpa melihat)


Memang hidup tak selamanya senang

Tak pula selamanya sulit

Tapi ku kan slalu brusaha mendukungnya

Memberinya sisi terbaik diriku

Menjadi apa yg dia harapkan

Selalu..untuknya..

^^

April 07, 2011

Maka, Jadilah seindah awalnya..




Sosok itu adalah bias indah pelangi, matanya adalah reriak pantai Karimun Jawa, kulitnya lebih bersih dari sekedar pepasir Situbondo, sedangkan Aku ini sosok wanita berkulit kayu, berambut jerami. Lalu apa? Oh, terlahir sebagai perempuan!, mungkin itulah satu-satunya persamaan kami.

Sosok itu mengerlingkan matanya. Cantik, indah. Ah, apa lagi?

“Tidak, Nung,hanya saja Aku lebih mencintai persahabatan kita dibanding menerima kehormatan sebagai Putri Keraton, ” Katup bibirnya yang indah memerah meluncurkan kalimat itu begitu saja.

“Nun sewu, Kanjeng, tapi pantaskah…” Ditahannya laju kalimatku lewat telunjuk pada bibirnya.

“Persahabatan kita ini terlalu indah, Nung. Aku menginginkan akhirnya seindah awalnya.”

Dan begitulah persahabatan kami berakhir. Sosok Roro tetap diangkat sebagai Putri keraton, dan Aku, si Nunung ini, tetap anak Mbah Tiyem, penggerus jamu. Tapi apapun yang para dayang lain katakan, persahabatan ini (setidaknya bagiku dan Roro) seperti indah awalnya, sampai kapanpun akan selalu seperti ini, indah...

Kuis Cerpelai Persahabatan

Pesan seorang perempuan modis, dua hari sebelum hari pernikahannya..

Suatu hari, kalau berat badanku sudah tiga kali atau empat kali lipat dari aku yang sekarang, kamu tak boleh berhenti mencintaiku...