April 07, 2011

Maka, Jadilah seindah awalnya..




Sosok itu adalah bias indah pelangi, matanya adalah reriak pantai Karimun Jawa, kulitnya lebih bersih dari sekedar pepasir Situbondo, sedangkan Aku ini sosok wanita berkulit kayu, berambut jerami. Lalu apa? Oh, terlahir sebagai perempuan!, mungkin itulah satu-satunya persamaan kami.

Sosok itu mengerlingkan matanya. Cantik, indah. Ah, apa lagi?

“Tidak, Nung,hanya saja Aku lebih mencintai persahabatan kita dibanding menerima kehormatan sebagai Putri Keraton, ” Katup bibirnya yang indah memerah meluncurkan kalimat itu begitu saja.

“Nun sewu, Kanjeng, tapi pantaskah…” Ditahannya laju kalimatku lewat telunjuk pada bibirnya.

“Persahabatan kita ini terlalu indah, Nung. Aku menginginkan akhirnya seindah awalnya.”

Dan begitulah persahabatan kami berakhir. Sosok Roro tetap diangkat sebagai Putri keraton, dan Aku, si Nunung ini, tetap anak Mbah Tiyem, penggerus jamu. Tapi apapun yang para dayang lain katakan, persahabatan ini (setidaknya bagiku dan Roro) seperti indah awalnya, sampai kapanpun akan selalu seperti ini, indah...

Kuis Cerpelai Persahabatan

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Tak ada yang bisa menghentikan dan memutus tali persahabatan, bahkan kasta sekalipun...

Salam kenal dan selamat kontes :)

Cerpelai mengatakan...

Semua persyaratan sudah terpenuhi sehingga cerpelai ini sudah disahkan sebagai peserta. Terima kasih ... ^_^

Abi Sabila mengatakan...

Wah, sudah terdaftar di kuis Bang Aswi. Selamat ya, semoga sukses di kontes. Saya masih belum menemukan ide, tapi insya Allah ingin berikhtiar juga.

Anonim mengatakan...

Ratu = Roro hehehe....lam kenal ^_^v